Minggu, 09 Agustus 2015

SEJARAH SINGKAT SMAN 1 TUREN


Paradigma pendidikan pada masyarakat dewasa kini telah menjadi perhatian. Wali murid mulai selektif untuk menyekolahkan anaknya ke dalam sekolah yang terbaik. Tentu demi masa depan calon siswa untuk meneruskan sekolah ke depannya. Tak jarang setiap daerah dan setiap sekolah bersaing untuk menjadi sekolah yang terbaik sehingga menjadi daya tarik calon siswa untuk melanjutkan ke sekolah tersebut.

            Malang Raya memang dikenal sebagai kota pendidikan. Sekolah Kabupaten Malang sendiri tidak kalah dengan sekolah yang ada di Kota Malang akan kualitas dan prestasinya. Sekolah di Kabupaten Malang terkenal dengan sekolah segitiga emas. Maksud dari segitiga emas adalah tiga sekolah yang memiliki kualitas dan selalu bersaing ketat di puncak prestasi di Kabupaten Malang. Anggota dari salah satu sekolah segitiga emas adalah SMA Negeri 1 Turen.

            Tak salah SMA Negeri 1 Turen termasuk dalam sekolah terbaik Kabupaten Malang. Itu adalah pernyataan yang tepat. Mengapa demikian, karena sekolah ini sudah meraih prestasi bukan hanya untuk wilayah regional bahkan kompetisi se-nasional. Sehingga menjadi suatu kebanggaan bagi siswa yang diterima dan bersekolah di SMA Negeri 1 Turen.

            Layaknya sebuah kehidupan, SMA Negeri 1 Turen lahir pada bulan Juli tahun 1991. Hal ini sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0216/O/ tertanggal  5 Mei 1992 tentang pembukaan sekolah dan pengerian sekolah dengan pembukaan tahun ajaran baru secara operasional tahun 1991-1992  dengan jumlah 120 siswa.  Sarana dan fasilitas memang cukup sederhana, terdiri dari 3 ruang kelas, satu ruang administrasi, perpustakaan dan dua kamar mandi.

            SMA Negeri 1 Turen berdiri di atas tanah pemberian PT. Pindad Persero yang dulunya adalah sawah tepatnya di Jalan Mayjend  Panjaitan 65 Sedayu Turen.  Merupakan kebanggan tersendiri bagi masyarakat Turen, karena di kota Turen belum ada Sekolah Menengah ke Atas (SMA) dengan status Negeri. Dengan berdirinya SMA Negeri 1 Turen diharapkan Kota Turen menjadi kota terpelajar.

            Tentu setiap sekolah mengemban tercapainya tujuan pendidikan Nasional, begitu juga SMA Negeri 1 Turen, untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan seorang pemimpin lembaga (Kepala Sekolah), guru, karyawan dan lebih penting dukungan masyarakat.

            Seperti sebuah perahu yang menerjang luasnya samudera membutuhkan satu nahkoda yang handal. Begitu juga SMAN 1 Turen membutuhkan kepala sekolah untuk memimpin sekolah ini. Maka berdasarkan surat keputusan Ka. Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur ditunjuklah Bapak Zainil Aminyn, B.A menjadi pengelola SMA Negei 1 Turen, mulai tahun 1991-1992. Menjadi sebuah tantangan tersendiri, karena pada saat itu SMA Negeri 1 Turen bersaing dengan SMA lokal yang ada di Kota Turen.

            Masa ajaran pertama, kegiatan belajar mengajar  berlangsung dengan tenaga pengajar pinjaman dari SMA Negeri 1 Dampit. Adapun tenaga administrasi yang mengangkat tenaga Tata Usaha tidak tetap. Untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar tahun kedua, dengan bantuan sumbangan orang tua menambah satu ruangan belajar. Disamping itu turun bantuan dua ruang kelas yang berasal dari proyek Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur.

            Pada tahun kedua, kursi orang nomor satu di SMA Negeri 1 Turen berpindah ke Bapak Drs. Hironimus Supardi. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Ketua Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur No 5193/104/C/1993 tanggal 16 Maret 1993. Mantan Guru SMA Negeri 1 Batu ini, mencetuskan sekolah pemeliharaan lingkungan dengan cara menanam pohon phinisium di halaman sekolah. Kebersihan sekolah ditanamkan matang kepada keluarga besar SMA Negeri 1 Turen.  Mulai ditata lagi pengembangan fisik sarana SMA Negeri 1 Turen menunjukkan sekolah ini bertambah maju. Namun sayang, belum dapat bertahan lama Bapak Supardi digantikan oleh Bapak Drs. Moh Shaleh yang selaku Kepala SMA Negeri 1 Dampit.

            Pada Tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur nomor 534970/A.2.1.1/C/1994 ditunjuklah Bapak Sri Lono Widodo, B.A. Beliau adalah Kepala Sekolah pertama di SMA Negeri 1 Turen. Sosok orang yang berpenampilan periang ini menciptakan Hymne SNA Negeri 1 Turen atau Mitreka Eka Praya. Mitreka Eka Praya yang kini menjadi suatu acara wajib yang diadakan setiap upacara bendera. Kata Mitreka Eka Praya diambil dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti "Bersama sama meraih prestasi dalam satu satu tujuan". Melalui kerja keras beliau maka terwujudlah pengembangan fasilitas pendidikan berupa pengadaan gapura, pintu gerbang, empat ruang kelas dan satu lapangan basket.

            Pada awal 1997, Bapak Sri Lono Widodo memasuki purna tugas dan digantikan oleh seseorang  yang energik dan berdedikasi tinggi yaitu Ibu Dra. Sri Mulyani. Ibu yang berdisiplin tinggi ini selalu memacu muridnya belajar untuk tujuan yang telah diterapkan. Beliau mengupayakan penambahan ruang kelas dan pada akhirnya awal 1998 dibangunlah satu ruang kelas dan satu ruang Laboratorium IPA.

            Pada Awal 1998 mulailah SMA Negeri 1 Turen menunjukkan taringnya di Kabupaten Malang, karena tenaga dan kerja keras Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd. Beliau ditunjuk menjadi Kepala SMA Negeri 1 Turen yang ketiga menggantikan Ibu Dra. Sri Mulyani. Maka sedikit demi sedikit SMA Negeri 1 Turen mulai memperbaiki kegiatan belajar mengajar, perkantoran dan administrasinya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi SMA Negeri 1 Turen untuk mensejajarkan dengan sekolah lain yang lebih maju. Oleh karena itu sarana dan prasarana semakin dikembangkan.

            Juli 2001, tepat satu dasawarsa SMA Negeri 1 Turen memiliki jumlah siswa berjumlah kurang lebih 400 siswa. Karena pengaruh globalisasi dan Dibangunlah sebuah Lab. Komputer berserta Jaringan Internet dan peralatan multi media. Ruang Laboratorium ini menjadi kado terakhir sebelum digantikanya Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd. menjadi kepala sekolah digantikan oleh Bapak Drs. Maskuri.

            Selang waktu 2001 sampai 2007 dengan komando Bapak Drs. Maskuri SMAN 1 Turen menjadi sekolah dengan pembelajaran berbasis IT. Hal ini ditunjukkan melalui penambahan fasilitas 2 LCD proyektor untuk pembelajaran serta satu buah handycam untuk dokumentasi dan program kerja sekolah. Pada masa ini dilakukanlah pembangunan yang cukup pesat. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan lima kelas, satu laboratorium bahasa serta satu ruang laboratorium komputer sebagai ruang media.

            Prestasi akademik dan non akademik kembali hadir dan bersaing di Kabupaten Malang, bahkan mulai menanjak di Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh sistem model pembelajaran Kontekstual, yaitu dimana pembelajaran tidak berpusat kepada guru tetapi lebih menitik beratkan bagaimana belajar dapat ditemukan oleh siswa sendiri. Selain itu adanya kerjasama antara SMA Negeri 1 Turen dengan Perguruan Tinggi dalam bentuk pelatihan keterampilan kerja kepada siswa SMA Negeri 1 Turen agar ketika lulus nanti wisudawan tidak hanya sekedar melanjutkan ke pendidikan tinggi, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia kerja.

            "Selamat datang kembali" , itulah kata yang diucapkan oleh keluarga besar SMA Negeri 1 Turen setelah Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd pada tahun 2008 kembali menjadi nahkoda di SMA Negeri 1 Turen.  Dengan komando beliau, SMA Negeri 1 Turen menjadi sekolah yang agamis. Sehingga murid SMA Negeri 1 Turen memiliki perilaku yang terpuji.

            Sebagai sarana pendukung dan keamanan maka dibangunlah pagar sekolah. Selain itu dibangun juga paving sebagai sarana pendukung.  Selain itu pembangunan gedung bertingkat yang selesai pada 2011 menjadikan SMA Negeri 1 Turen dalam segi sarana dan prasarana sejajar dengan sekolah yang sudah maju. Tak kalah dengan bidang prestasi, Miepra mulai promosi ke jenjang kompetisi nasional. Satu persatu siswa SMA Negeri 1 Turen menghasilkan prestasi baik saat sekolah maupun setelah menjadi alumni.

            SMA Negeri 1 Turen pada tahun ajaran baru 2011-2012 semakin meningkatkan eksistensinya dalam dunia pendidikan di kota Turen. Hal ini dapat dilihat dari program studi (prodi) yang tersedia di sekolah negeri satu-satunya di kota Turen ini. Pada tahun ini, SMA Negeri 1 Turen menambah satu prodi unggulan yang seringkali disebut dengan akselerasi. Prodi ini hanya untuk siswa-siswa cerdas istimewa atau bakat istimewa (CI / BI) saja. Karena siswa CI/BI ini mempunyai kemampuan yang lebih daripada siswa pada umumnya. Pada awal 2013 atau tepatnya 22 tahun setelah SMA Negeri 1 Turen atau lebih akrab dengan sebutan SMANERE mengadakan perombakan dan pembangunan lantai dua gedung utama menambah kemegahan sekolah ini. 

            Tak hanya, Kepala Sekolah dan gedung saja yang mengalami perubahan. Logo SMA Negeri 1 Turen pun juga mengalami perubahan. Pada tahun 1998, H. Drs. Husein Saleh mulai membuat dan mendesain logo SMA Negeri 1 Turen yang pertama, dengan desain Elang yang berarti upaya untuk meraih sesuatu, pena dan buku yang memiliki arti menunjukkan bahwa seorang pelajar, angka 1 menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Turen, dan yang terakhir desain Obor yang melambangkan jiwa yang semangat. Mulai tahun 2000, logo SMA Negeri 1 Turen mulai diresmikan.

            Namun, pada tahun 2009 mulai sibuk mengenai perombakan logo SMA Negeri 1 Turen. Tetapi pada tahun 2010, ada ide baru yaitu untuk membenahi logo SMA Negeri 1 Turen dengan cara melombakan pada siswa,namun hal tersebut tidak berhasil. Sehingga Bapak. Pujiono selaku guru BK dipasrai dan diberi kepercayaan untuk merancang kembali logo SMA Negeri 1 Turen. Beliau tidak main-main dengan pembuatan logo SMA Negeri 1 Turen, beliau juga merangkul seorang pelukis yang bernama Agus Plolong untuk membantu proses pembuatan logo SMA Negeri 1 Turen. Pembuatan logo kedua tidak jauh berbeda dengan logo yang dibuat oleh H. Drs. Husein Saleh, sumbangsih dari pelukis yaitu 1 warna, 1 bentuk obor, dan 1 topi raja yang terutama adalah dua manusia. Setelah pembuatan logo, dua tahun kemarin mulai muncul istilah “Mitreka Eka Praya” dengan arti “suatu perkumpulan orang untuk mencapai satu tujuan”.

            Usaha pendewasaan SMA Negeri 1 Turen setiap masa telah tampak hasilnya, dalam hal ini dapat dilihat dari hasil perjuangan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Turen. Dan tak mudah sebuah instansi pendidikan sampai sekarang tetap berkomitmen untuk tetap mencapai tujuan pendidikan nasional. (Ahmad Bagas Mudhakoh dan Vidiah Salatin R)

1 komentar:

  1. Sy menawarkan melayani service AC PABX LISTRIK MESIN CUCI KULKAS dll di turen malang klik hubungi kami
    082231562589 082231562589

    BalasHapus